Perbedaan orang merokok dengan yang tidak merokok : pH saliva dan enzim amylase Journal online Unja


Image result for KARIES GIGI


Perbedaan orang merokok dengan yang tidak merokok : pH saliva dan enzim amylase

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada rongga mulut. Asap rokok yang masuk ke dalam mulut perokok dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas enzim ptialin saliva. Efek dari rendahnya pH saliva adalah pH pada kelenjar saliva menjadi peranan penting bagi kehidupan, pertumbuhan dan multiplikasi bakteri pada mulut. Jumlah bakteri asidofilik meningkat ketika pH pada saliva sangat rendah. Hal tersebut merupakan resiko tingi terjadinya karies pada gigi.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pH saliva mahasiswa yang merokok dengan mahasiswa yang tidak merokok. Turunnya pH saliva perokok dijelaskan dari penelitian sebelumnya, Hal itu dapat terjadi karena bahwa asap rokok yang menyebar ke seluruh bagian rongga mulut dan reseptor rasa terkena paparan terus-menerus. Jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan. Perubahan respon reseptor rasa dapat berdampak pada perubahan laju aliran saliva. Penurunan laju aliran saliva akan menyebabkan komponen anorganik juga akan menurun sehingga mengakibatkan turunnya pH saliva.
Perubahan pH pada saliva perokok pada akhirnya akan berpengaruh pada aktivitas enzim amilase yang terkandung di dalamnya. Aktivitas enzim amilase yang optimal berada pada pH 6.8. pH dapat mempengaruhi aktivitas, pH berpengaruh terhadap kecepatan aktivitas enzim dalam mengkatalis suatu reaksi.
Setiap enzim memiliki pH optimum di mana pada pH tersebut struktur tiga dimensinya paling kondusif dalam mengikat substrat. Bila konsentrasi ion hidrogen berubah dari konsentrasi optimal, aktivitas enzim secara progresif hilang sampai pada akhirnya enzim menjadi tidak fungsional. Salah satu senyawa yang rusak yaitu asam amino penyusun protein yang ada dalam saliva. Asam amino yang paling rawan yaitu sistein. sehingga protein (saliva) kehilangan fungsi biologisnya dan protein tersebut adalah enzim maka enzim tersebut akan kehilangan aktifitas katalitiknya.
Source :  https://online-journal.unja.ac.id Ahmad Syauqy , Humaryanto.(2018)

Comments