MAKALAH BIOGEOKIMIA || BIOLOGI DASAR UNJA
MAKALAH BIOGEOKIMIA
Disusun
Oleh :
Nama :
Bagus Satryo
Nim : J1A115047
Kelas
: THP II B
Dosen pengampu : Dian Wulansari S.TP ,.M.Si
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………..…………………………ii
DAFTAR PUSTAKA…………………………..…………….iii
BABI…………………………………..………….……………………….....2
I.IURAIAN……………..…………………….………………...4
BAB II
……………………………………..………………………………..5
2.1
SIKLUS AIR ……………………
2.1.1SIKLUS AIR KECIL…....………………..………5
2.1.2SIKLUS AIR SEDANG……………………..……5
2.1.3SIKLUS AIR BESAR………………………….…5.
2.2.SIKLUS
CARBON DAN OKSIGEN………….…..…….6
2.3.SIIKLUS NITROGE……………….……………..………8
2.4.SIKLUS FOSFOR……………….………………………..9
2.5.SIKLUS BELERAN…………….….………………..…...11
BAB III
13
3.1.KESIMPULAN….………………….…………………….10
3.2.SARAN………..…………………………………………..11
3.3
.DAFTARPUSTAKA……………….………….………...12
BAB I
PENDAHULUAN
Ekologi
biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organism-organisme
dan lingkunganya .berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh proses
proses biologi,kimia,fisika .masukan dan buangan energi ,gas ,bahan kimia
organik dan anorganik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara factor
meteorology seperti angin dan presipitasi factor geologi seperti seperti air
mengalir dan daya tarik dan factor biologi seperti gerakan hewan. Jadi
,keseluruhanya bumi itu sendiri adalah ekosistem ,dimana tidak ada bagian yang
terisolir dari yang lain. Ekosistem keseluruhanya biasanya disebut biosfer.
Komposisi
udara (%volume )N2 = 78% ,O2=21%,Argon=
0,93%,CO2 =0,03%,dan gas gas lain =0,04%
Udara,
air, tanah, kehidupan, dan teknologi saling berkaitan secara erat. Atmosfer
merupakan lapisan tipis gas-gas yang menyelimuti permukaan bumi, memegang
peranan penting sebagai tempat penampungan (reservoir) dari berbagai macam gas.
Atmosfer juga menyeimbangkan panas bumi, mengabsorbsi energy dan merusak
radiasi sinar ultra violet yang datang dari matahari. Selain itu memindahkan
energy panas dari wilayah ekuator, serta berfungsi sebagai jalan atau media
pergerakan air pada phase uap dalam siklus hidrologi.
Hidrosfer
mengandung air bumi. Lebih dari 97% dari air bumi berupa lautan, dan sisa yang
terbanyak berupa air tawar dalam bentuk es. Oleh karena itu secara relative
hanya sedikit persentase dari total air bumi yang secara actual terlibat dengan
tanah, atmosfer, dan proses-proses biologis. Kehebatan dari air laut yang
mengalami sirkulasi melalui proses-proses dalam lingkungan, dan sirkulasi
tersebut terjadi dalam atmosfer, dalam sumber air, dan dalam air permukaan
seperti saluran air, sungai-sungai, danau-danau, waduk-waduk dan
penampungan-penampungan air .
Geosfer
terdiri dari padatan bumi meliputi tanah yang sangat mendukung kehidupan
tumbuhan. Bagian dari geosfer yang langsung terlibat dengan proses-proses
lingkungan melalui kontak dengan atmosfer, hidrosfer dan semua kehidupan adalah
litosfer. Semua kehidupan yang ada di bumi membentuk biosfer .
Suatu
ekosistem terdiri dari interaksi yang menguntungkan antara organisme-organisme
dengan lingkungannya di mana terjadi pertukaran dari sejumlah besar
material-material dalam bentuk siklus, yang dikenal dengan siklus materi.
Siklus materi menyangkut bagaimana aliran atau perjalanan materi yang terdiri
dari bahan-bahan kimia dari satu media ke media lainnya di dalam lingkungan, termasuk
di dalamnya media kehidupan Bahan-bahan kimia yang termasuk penyusun kehidupan
yang paling banyak antara lain: karbon, nitrogen, oksigen, belerang, dan fosfor
.
Secara
struktural setiap siklus materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang mengalami
pertukaran. Di dalam bagian cadangan, unsur kimia tersebut akan terikat dan
sulit bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian pertukaran, unsur
kimia tersebut aktif bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi
dibedakan atas dua tipe, yaitu tipe gas dan tipe sidimeter .
Nitrogen
merupakan salah satu siklus materi tipe gas. Bagian cadangannya terdapat di
dalam atmosfer. sedangkan siklus fosfor merupakan contoh siklus materi tipe
sedimenter. Bagian cadangan siklus fosfor terdapat di dalam tanah atau kerak
bumi dan sukar terlarut, sehingga siklus ini mudah terganggu .
II.URAIAN
Daur Biogeokimia melibatkan
Lingkungan dari komponen hidup (biotic)dan komponen tak hidup (abiotik) yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur .untuk mencapainya
,dibutuhkan arus materi dan energy yang dikendalikan oleh arus informasi
diantara komponen komponen tersebut.
Unsur-unsur kimia yang terdapat
dialam dapat berbentuk padatan (berupa garam-garam mineral) ,cair atau gas
.Daur gas meliputi daur karbon dan nitrogen . Daur cair meliputi air. Daur
padat(sedimen )meliputi daun fosfor dan belerang.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah
sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah
terpakai oleh semua yang ada dibumi baik komponen biotic dan abiotik ,sehingga
kelangsungan hidup dibumi dapat terjaga.
·
Tahap
EVAPORASI



·
(Penguapan )
(Pengendapan)
(pengembunan)


Aktivitas
manusia juga dapat mempengaruhi siklus materi. Sebagai contohnya adalah
kegiatan pabrik dan mesin-mesin kendaraan bermotor dapat meningkatkan kandungan
senyawa-senyawa oksidasi beterang, dan oksida nitrogen di udara .
BAB II
ISI
2.1.Siklus
Hidrogen
Daur
air merupakan suatu proses dimana air mengalami perputaran dari bumi ke
atmosfer dan akan kembali kebumi.
Siklus
air melibatkan pertukaran energy panas yang menyebabkan perubahan suhu.misalnya
dalam proses penguapan,air mengambil energy dari sekitarnya dan mendinginkan
lingkungan nya dan memanaskan lingkungan.
Siklus
air dibedakan menjadi 3 macam ,yaitu sebagai berikut :
2.1.1.Siklus air kecil, yaitu air laut
menguap ,mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan , lalu jatuh ke laut
2.1.2
Siklus air sedang , yaitu air laut
menguap ,mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan sebagai hujan
,lalu masuk ke tanah ,selokan, dan ke laut lagi .
2.1.3
Siklus air besar ,yaitu air laut
menguap menjadi gas kemudian membentuk Kristal es di atas laut,dibawa angin ke
daratan ,jatuh sebagai salju ,membentuk glister, masuk ke sungai ,lalu kembali
ke laut.
2.2. Siklus Karbon dan Oksigen
Terdapat
lebih banyak persenyawaan karbon yang dikenal daripada persenyawaan unsur lain
kecuali hydrogen. Kebanyakan dikenal sebagai zat-zat kimia organic.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah mengikat
dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin , tidak hanya dengan
ikatan tunggal, C-C, tetapi juga mengandung ikatan ganda, C=C atau C=C (Cotton
dan Wilkinson;1989).
Di
atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara,
dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh
manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu
yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan
lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di
ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang
memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi
bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di
air.
Siklus
karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi
memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh
jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer
teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati
organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik
terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan
bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang
bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan
Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang
lambat dengan atmosfer.
Senyawaan
oksigen dengan semua unsure kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal. Molekul
oksigen (dioksigen, O2 ) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen,
beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada
pemanasan Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini.
Karbon dioksida (rumus
kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari
dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer
bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada
lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia
menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon
dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses
fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam
siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran
bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan
proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon
dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun
langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat,
karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. Neraca karbon global adalah
kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir
karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon.
2.3.
Siklus Nitrogen
Nitrogen
terdapat di alam terutama sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3 K). Gas
nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas
dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi
dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan
memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ),
dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat
pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu,
terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung,
yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat
anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat
nitrogen .
Nitrogen
yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil
penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh
bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan
nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri
denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi
nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang dalam ekosistem.
2.4.
Siklus Fosfor
Di
alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air
laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis
dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik
ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus .
Siklus
fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas
dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu
siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah
besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit,
garam kalsium.
Fosfor
terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk
fosfat, diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun
material genetic dalam organisme. Mineralisasi dari biomassa oleh
pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya yang
kemudian dapat mengendap sebagai bahan mineral. Sejumlah besar dari
mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan pupuk, industry kimia, dan “food
additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa sangat
toksik, terutama insektisida organofosfat .
2.5.
Siklus Belerang
Siklus
belerang relative kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas,
mineral-mineral yang sukar larut dan beberapa sepsis lainnya dalam larutan.
Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung dengan
oksigen membentuk gas belerang oksida, SO2, sebagai bahan pencemar air.
Diantara spesi-spesi yang secara siknifikan terlihat dalam siklus belerang
adalah gas hydrogen sulfide H2S; mineral-mineral sulfide seperti PbS; asam
sulfat H2SO4; belerang oksida, SO2 komponen utama dari hujan asam; dan belerang
yang terikat dalam protein.
Hujan
asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2)
di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis
asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam
tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan
asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk
sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah
larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya
bagi kehidupan ikan dan tanaman .
Belerang
dari daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak
tampak habis setelah jutaan tahun. Kapan belerang kembali ke darat? Melalui
penguapan, kata ilmuwan zaman dulu. Tapi tak ada bukti bahwa laut menguapkan
hidrogen sulfida yang baunya bukan main itu ke angkasa. Laut selalu berhawa
segar.
Pertanyaan
ini baru terjawab beberapa belas tahun yang lalu. Tumbuhan laut, yang memiliki
sel2 sederhana. Tumbuhan ini berusaha hidup dengan menahan masuknya garam
(NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan membentuk senyawa penahan yang
berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali, datang
dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan
menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS) yang lepas ke atmosfir. Kita pasti
mengenali bau senyawa ini: segar, mirip ikan segar yang baru diangkat dari
laut. Setiap saat, sejumlah besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan
syukurnya, senyawa ini mampu menjadi inti kondensasi uap air. Pada gilirannya,
terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat hujan jatuh di darat, senyawa belerang
ini dikembalikan ke daratan untuk dimanfaatkan makhluk daratan. Lalu ampasnya,
dalam dibuang lagi (duh) ke laut, untuk diolah oleh alga-alga baik hati itu
lagi
Yang
merupakan bagian dari siklus belerang yang sangat penting adalah adanya gas SO2
sebagai bahan pencemar dan H2SO4 dalam atmosfer. Gas SO2 dikeluarkan dari
pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek utama dari belerang
dioksida dalam atmosfer adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan
asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan asam .
BAB
III PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Siklus
biogeokimia adalah perjalanan atau aliran bahan-bahan kimia dalam suatu
ekosistem global di bumi ini yang membentuk suatu lingkaran.
Siklus
biogeokimia adalah aliran ion ataupun molekul dari nutrien yang dipindahkan
dari lingkungan ke organisme (komponen hidup) dan dikembalikan lagi ke komponen
tak hidup (abiotik). Siklus biogeokimia yang terpenting adalah siklus karbon
dan oksigen, siklus nitrogen, dan siklus fosfor.
Keseimbangan
siklus ini perlu dijaga. Jika aktivitas manusia tidak memperhatikan lingkungan,
keseimbangan unsur dalam siklus akan terganggu sehingga proporsi komponen yang
seharusnya menjadi bergeser. Akibat ketidakseimbangan tersebut, terjadi
berbagai masalah yang dampaknya tidak hanya berpengaruh terhadap manusia,
tetapi juga terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu pemahaman mengenai
keseimbangan siklus biogeokimia diperlukan untuk membuat suatu rancangan
manajemen lingkungan yang baik, termasuk lingkungan industri.
3.2. Saran
Sebagai
mahasiswa khususnya mahasiswa kimia ditekankan untuk lebih memahami cara
penggunaan berbagai bahan kimia. Bahan kimia yang telah kita gunakan itu akan
mengalami suatu siklus baik itu siklus yang dapat berdampak positif maupun
negatif terhadap lingkungan.
Comments